TEST DRIVE: Menjajal Si Mungil smart fortwo (bagian 1)

smart fortwo (Dok. MBI)

JAKARTA, 30 Juni 2011 – “Berani test drive smart Jakarta-Bandung?” tantang Dhani M Yahya Deputy Director smart PT Mercedes-Benz Indonesia sebelum kami memulai sesi test “smart Goes to Paris Van Java” akhir pekan lalu.

“Kami yakin wartawan akan merasakan kesenangan baru yang tidak pernah dirasakan di kendaraan lain,” tambah Dhani.

Tantangan yang cukup menarik, meski ada sedikit keraguan dibenak saya. Maklum microcar premium dari Mercedes-Benz tersebut baru kali ini mengambil rute lumayan jauh Jakarta – Bandung – Jakarta.

Saya sudah pernah menjajal smart ketika lanching di Bali Desember tahun lalu. Tapi saat itu saya tidak mendapat kesempatan banyak mengeksplorasi kemampuan smart. Sementara kali ini, saya mendapat kesempatan menjajal smart melewati jalan tol Cikampek dan Cipularang.

Minimalis

Mercedes-Benz menyiapkan 13 unit smart fortwo dari 3 model yang ada yaitu coupe mhd 45 kW pure, coupe mhd 52 kW passion, dan cabrio 52 kW passion. Saya bersama rekan dari sebuah media online mendapat smart coupe pure berkelir merah.

Dari tampilannya, smart memang bak mobil mainan. Kecil, mungil, dan imut. Bayangkan saja, panjangnya cuma 2.695 mm dengan lebar 1.559 mm dan tinggi 1.542 mm. Tempat duduknya juga cuma dua penumpang.

Secara keseluruhan desain smart — kalau boleh menggambarkan dengan satu kata — centil. Lampu besar di depan dan dua pasang kecil di belakang sangat serasi dengan alur desainnya. Penggunaan velg alloy 15 inci dengan desain 12 bilah palang berukuran 155/60 R15 (depan) dan 175/55 R15 (belakang) menambah kesan lucu mobil ini.

Masuk ke dalam kabin, ternyata ruangan kaki (leg room) smart cukup lega. Apalagi jika kursi di dorong ke belakang. Rekan saya yang kebetulan bertubuh besar “ngepas” dengan jok.

Dashbord tak banyak macam, tapi unik dan stylish. Semua kebutuhan Anda untuk sebuah mobil tersedia. Pengaturan pendingin udara, central door lock, serta perangkat hiburan, terdapat di bagian tengah dashbord. Berbagai tempat penyimpanan juga tersedia, termasuk bagasi di bagian belakang bangku. Meski tak terlalu besar, ya, cukuplah untuk memuat dua tas sport ukuran besar serta makanan.

Di konsol tengah, terdapat lubang kunci, tuas persneling, tombol untuk membuka dan menutup atas kanvas bagi model cabriolet, serta tombol ECO Drive untuk mengaktifkan micro hybrid drive (mhd) atau start & stop engine.

Transmisi smart juga cukup unik. Hanya ada tanda plus (+) dan minus (-) serta “N” (netral) dan “R” (mundur). Ada dua mode pilihan transmisi yaitu softip atau softouch. Softip (seperti triptonik) dimana kita mengganti transmisi seperti manual, tinggal masuk ke plus untuk menaikkan gigi dan ke minus untuk turun.

Sedangkan softouch, mobil berada dalam mode full otomatis 5 percepatan. Cara merubahnya cukup dengan menekan tombol yang berada di tuas transmisi. Simpel. Selain itu tipe cabrio dilengkapi dengan paddle shift yang terletak di belakang kemudi.

Lincah di kemacetan

Kami mengawali perjalanan dari kantor pusat Mercedes-Benz Indonesia di Jakarta. Ketika menuju tol dalam kota, smart langsung menarik perhatian pengguna jalan. Maklum, bodinya yang imut-imut dengan lincah bisa menembus kemacetan. Keunggulan smart di jalanan macet seperti Jakarta terasa lewat dimensinya.

Dimensi ini menjadi senjata andalan smart saat kami memasuki pintu tol Pondok Gede. Antrian panjang kendaraan sudah menunggu karena padatnya kendaraan, smart bisa nyelip-nyelip diantara mobil lain yang berukuran lebih besar.

“Wah, mesti rada hati-hati nih, jangan-jangan mobil gede pada nggak liat di sebelahnya ada smart lantaran mungil,” kata rekan saya.

Satu fitur unggulan dimiliki smart untuk menghadapi kemacetan yaitu star and stop engine. Sebuah tombol dengan tulisan ECO jika diaktifkan aka mengatur secara otomatis memastikan mesin saat pedal rem diinjak. Mesin kembali menyala saat pedal gas diinjak. Hal ini akan membantu menghemat konsumsi bahan bakar.

Kami melakukan dua kali pemberhentian di km 19 dan km 57. Meski harus bermacet-macet dan menghabiskan waktu hampir 3 jam untungnya perangkat hiburan dan kenyamaan smart menjadikan perjalanan terasa nyaman.

Leave a comment