Mulai Februari Audi Rakit Audi A4 dan A6 di Indonesia

Audi A6 di North American International Auto 2011 di Detroit, Michigan. (REUTERS/Mark Blinch)

JAKARTA, 31 Januari 2011 – Produsen mobil asal Jerman, Audi AG, mengumumkan akan merakit mobil Audi A4 yang bermesin 1800 cc TFSI dan Audi A6 2.000 cc TFSI di Indonesia. Audi mematok target, hingga 2015 kedua mobil yang dirakit di Indonesia itu telah mencapai 2.700 unit.

“Setelah melakukan (perakitan) di pasar utama seperti Cina dan India, kami telah menemukan mitra lokal untuk merakit model Audi di pasar lokal, yaitu Indonesia,” tutur Frank Dreves, Anggota Dewan Manajemen Audi AG untuk Pengembangan Produk, seperti dilansir paultan.org, Senin (31/1).

Dreves menyebut, Indonesia dinilai sebagai kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling dinamis. Selain itu, Indonesia juga dipandang sebagai salah satu negara terpenting di kawasan.

“Kami ingin memberi kontribusi terhadap pertumbuhan itu, sepanjang pertumbuhan tersebut juga menjadi komponen penting bagi strategi merek Audi,” tandas dia.

Pabrikan yang berbasis di Ingolstadt, Jerman, itu akan menggandeng PT Garuda Mataram Motor (PT GMM), Indomobil Group, dalam proses perakitan di Indonesia.

Manajemen PT GMM mengakui rencana tersebut. Hanya, untuk besaran target jumlah yang akan diproduksi, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Audi di Indonesia itu mengoreksinya.

“Kami memang akan merakit dua model itu di Indonesia. Keduanya akan kami produksi dalam jumlah 20 unit saban bulannya,” papar Wanny Bhakti, Public Relation Manager PT GMM, saat dihubungi.

Menurut Wanny, dengan target produksi per tahun yang hanya 240 unit, maka target produksi pada 2015 bukan 2.700 unit tetapi 1.200 unit. “Begitu pula dengan jadwal produksi bukan Januari tetapi awal Februari dan proses pengiriman ke pembeli akhir Februari atau awal Maret mendatang,” terang dia.

Bila kedua model itu sudah dirakit di Indonesia, harga jualnya juga akan lebih murah ketimbang model yang diimpor. Hanya, Wanny tidak bersedia menyebut harga jual itu.

Tahun ini, PT GMM mematok target penjualan 400 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 60 persen model yang dirakit di dalam negeri (completely knock down/CKD) dan 40 persen model yang diimpor secara utuh (completely built up).

“Angka penjualan itu naik naik tiga kali lipat dibanding 2010 lalu yang mencapai 132 unit,” ujar Wanny.

Leave a comment